Pertama kenalkan nama saya Sebastian (nama samaran), saya bekerja di
salah satu perusahaan swasta di ibukota Jawa Tengah. Usia saya 27 tahun
dan belum menikah. Sejak membaca artikel yang ada di situs klnk yanmay, saya tertarik untuk membagi pengalaman saya dengan pembaca yang lain.
Tentang wanita yang saya sukai, saya lebih menyukai orang Indonesia asli
dan bahkan saya sering mengamati pembantu-pembantu yang ada di sekitar
rumah saya tinggal dan juga wanita- wanita yang usianya lebih tua dari
saya. Kisah ini berawal 6 atau 7 bulan yang lalu, saat itu saya
bermaksud menjemput pacar saya di rumahnya, namun sesampainya di
rumahnya ternyata kosong, hanya ada pembantu bernama S yang ada di
rumah. S yang berusia jauh lebih tua dari saya ini bertubuh kecil,
hitam, berparas cantik dan mempunyai bentuk payudara yang menarik
(walaupun kecil tapi bentuknya tegak ke depan). Saat itu saya menunggu
pacar saya pulang dari kerjanya, kemudian S minta tolong saya untuk
mengangkat meja ke ruangan sebelahnya bersama dengannya. Untuk
mengangkat tentunya kami harus membungkuk, dan pada saat itu S yang
menggunakan pakaian batik membungkuk untuk mengangkat meja tersebut di
hadapan saya. Saat itulah saya menyaksikan dua bukit kembar yang
bergantungan di dalam BH berwarna hitam. Secara refleks, 'adik' saya
langsung bangkit dan saya terus memperhatikan pemandangan tersebut
sampai akhirnya S menyadari bahwa saya sedang memandangi payudaranya.
Secara refleks S langsung menutup pakaiannya itu dan tersipu malu. Saya
bersikap pura-pura tidak mengetahui kejadian tersebut. Itulah awal dari
cerita ini. Sejak saat itu apabila ada kesempatan S memperlihatkan
payudaranya di depan saya, entah waktu dia sedang mengepel lantai atau
sedang membungkuk selalu dengan secara sengaja dia memperlihatkannya di
depan mata saya. Dalam pikiran saya sudah berkecamuk pikiran untuk dapat
meremas payudara tersebut, namun kemudian rasa khawatir muncul lagi
karena dia adalah pembantu yang bekerja di tempat pacar saya, bagaimana
nanti kalau sampai ketahuan? Persisnya, hari Sabtu bulan Oktober saya ke
rumah pacar saya lagi untuk mengambil barang yang tertinggal di sana
(pada waktu itu pacar saya dan keluarganya sedang ke kota S untuk acara
pernikahan keluarga). Otomatis pada saat itu di rumah pacar saya hanya
ada S seorang diri, saya pun segera masuk ke ruangan di mana saya
meninggalkan barang saya. Kemudian saya bermaksud untuk segera pulang
dan memanggil S untuk membukakan pintu bagi saya. Namun setelah saya
panggil berulang kali tidak ada jawaban, saya beranikan diri untuk
menuju kamarnya untuk memanggil dia. Pada saat saya sudah berada di
depan kamar dan berusaha mengintip ke dalam kamar, saya melihat dia
sedang melepaskan baju atas yang dipakainya sehingga hanya memakai BH
warna hitam dan rok warna coklat. S agak terkejut melihat saya sudah
berada di depan kamarnya dan langsung berusaha untuk menutupi bagian
depan dari tubuhnya. Saya yang sudah terlanjur di depan kamar pun tidak
kalah kagetnya melihat S dengan pakaian yang minim. Kami saling
berpandangan dan tanpa dapat berkata apa-apa satu sama lain. Akhirnya
saya beranikan untuk maju dan mencoba untuk menyentuh payudaranya,
ternyata S hanya diam saja, sehingga akhirnya saya peluk dia dari
belakang (bau tubuhnya sangat wangi karena kelihatannya S habis mandi
dan keramas) . Kedua tangan saya secara otomatis terarah ke payudaranya
yang masih tertutup BH hitam, saya coba mengelusnya dan saya berusaha
memasukkan tangan saya ke dalam. Ternyata sesuai dugaan saya, putingnya
sudah mengeras dan memanjang. Saat saya pilin, S mengeluarkan suara,
"Ah.. ah.. ahh.." sehingga menimbulkan rangsangan yang hebat bagi saya.
Saya terus memilin putingnya sambil menciumi tengkuknya dari belakang.
Adegan tersebut berlangsung selama kurang lebih 5 menit, kemudian S
melepaskan tangan saya dari payudaranya dan berbalik menghadap saya,
kaos yang saya pakai mula-mula dilepaskannya, kemudian menyusul celana
pendek yang saya pakai sehingga sekarang saya tinggal menggunakan celana
dalam saja dengan gundukan di tengah yang cukup besar. Gundukan
tersebut dielus dengan gerakan tangan yang sangat merangsang sehingga
rasanya penis saya sudah berdenyut-denyut. Kemudian setelah puas dengan
elusannya, S melepaskan celana dalam saya dan berkata, "Untuk ukuranmu
kontolmu cukup gede juga ya.." sehingga tampaklah penis saya yang sudah
tegang. Dengan posisi berjongkok, S terus mengocok penis saya dan
kemudian memasukkan penis saya ke dalam mulutnya. Perasaan saya semakin
berdebar-debar, apalagi ditambah dengan kenikmatan kuluman penis saya di
mulut S. S masih terus mengulum penis saya dan kadang ditambah dengan
meremas payudaranya sendiri. Setelah kurang lebih 10 menit, saya angkat
dia sehingga sekarang dalam posisi berdiri. Saya tidurkan dia di ranjang
dan saya mulai menciumi dia di wajahnya, kemudian dilanjutkan dengan
berpagutan, lidah kami saling memasuki mulut masing-masing, sehingga
menambah gairah kami. Kemudian ciuman mulai saya turunkan ke arah leher
dan payudara. Melihat puting yang tegak menghadap ke atas itu saya
menjadi gemas dan segera saya kulum dan saya gigit dengan pelan, S
kelihatan sangat terangsang, terlihat dari gerakan-gerakan dia yang
mulai tidak teratur dan napasnya yang tersengal- sengal. Putingnya masih
saya gigit sampai 5 menit kemudian, dan tangan kanan saya mulai menuju
ke bagian bawah. Rok yang masih digunakan saya minta untuk dilepas
sehingga sekarang tampaklah celana dalam warna hitam dengan bentuk yang
sangat kecil, sehingga menambah rangsangan bagi saya. Tangan kiri saya
masih sibuk memilin putingnya, sedangkan tangan kanan saya mulai
bergerilya ke bagian dalam celana dalamnya. Begitu memasuki celana
dalamnya, terasa ada rambut-rambut keriting yang sudah sedikit basah,
saya coba gosok-gosok terus bagian tersebut sambil saya pilin putingnya.
S terus mendesah, "Ah.. shh.. shh.. enak sekali Mas..! Yang lebih
cepat..!" Saya tingkatkan gosokan tangan kanan saya di vaginanya. Dan
setelah beberapa saat saya berhenti, S yang kelihatannya hampir orgasme
melihat saya dengan wajah kecewa. Tapi kemudian saya segera
mengangsurkan mulut saya ke vaginanya setelah sebelumnya celana dalamnya
saya copot. Tampaklah bagian V yang sangat indah, bulu- bulu kecil
keriting dipotong dengan rapih mengikuti jalur V-nya. Saya segera
menciumi bagian tersebut(sebelumnya saya merasa jijik untuk mencium
vagina cewek) dan saya menuju ke daerah klitorisnya, saya temukan
klitorisnya dan saya jilati dengan lidah saya dengan cepat. S semakin
tidak karuan. Menggelinjang ke sana kemari dan mengeluarkan suara-suara
yang semakin keras. "Lebih cepat Mas, lebih cepat..! Ah.. shh.. saya
ndak tahan udah mau keluar..!" Mendengat itu saya semakin bersemangat
untuk menjilati klitorisnya sambil kadang meremas payudaranya. Tidak
lama kemudian akhirnya menyemprotlah cairan kenikmatan dari lubang
vaginanya dan S kelihatan sangat puas sekali. Setelah itu S duduk dan
saya diminta untuk tiduran di ranjangnya, dengan sangat seksi dia mulai
menciumi dada saya, perut saya dan akhirnya sampai jugalah ke penis saya
yang sudah ereksi sedemikian hebat. S mulai mengulum lagi penis saya,
mula-mula dengan pelan namun lama kelamaan semakin bertambah cepat
sehingga saya merasakan akan ada sesuatu yang muncrat dari penis saya.
"S saya mau keluar nih..! Ah..!" S kemudian mengeluarkan penis saya dari
dalam mulutnya dan mengepitkan penis saya di antara kedua dadanya.
Dengan gerakan naik turun S mengocok penis saya dengan kedua
payudaranya. Akhirnya pertahanan saya jebol juga. "S.., saya keluar,
ah..!" Rasanya seperti terbang ke awang-awang, nikmatnya penis saya
dipegang oleh cewek (biasanya saya hanya melakukan onani sambil melihat
gambar atau film BF). Setelah itu kami berbaring di ranjang karena
kelelahan. S bercerita ke saya bahwa dia sudah lama ingin melakukan
hubungan seks dengan saya, apalagi setelah dia bercerai dengan suaminya.
Sambil bercerita, tangan S mulai meraba penis saya lagi sehingga mau
tidak mau penis saya kembali tegak menantang. Melihat itu S berkata,
"Saya masukkan ke memekku ya Mas..? Mas mau di bawah atau di atas?" Saya
jawab saya di bawah saja, jadi dapat melihat dan meremas payudaranya. S
berkata, "Mas kok nakal sih..? Ntar kan sakit..!" Kemudian S mulai
bangkit dan pelan-pelan ke atas saya dan memasukkan penis saya ke dalam
lubang vaginanya. Mulanya terasa seret sekali, namun akhirnya dapat juga
penis saya (ukuran nya tidak terlalu panjang mungkin sekitar 14 cm
saja) memasuki liang senggamanya. S mulai menggoyang pinggulnya di atas
saya dan saya mulai merasakan kenikmatan itu. Saya sudah membayangkan
kenikmatannya waktu melihat film BF, namun saya tidak berani
mempraktekkannya. Goyangan pinggul S membuat payudaranya
tergoncang-goncang ke kiri dan ke kanan. Saya yang berada di bawahnya
sangat terangsang melihat hal itu, tangan saya mulai meremasnya. "S
susumu kok bagus banget toh, belum pentilnya yang gede banget (waktu itu
putingnya sudah dalam ukuran maksimal dan warnanya merah sekali,
mungkin karena saya gigit tadi)" Semakin lama goyangan S semakin cepat
dan S sudah mendapat orgasmenya yang kedua. Setelah itu kami berganti
posisi, saya duduk di ranjang dan dengan posisi berhadapan saya minta S
memasukkan penis saya ke lubang vaginanya. "S cepet..! Aku udah ndak
tahan nih..! Pentilmu gede banget..!" (bagian yang paling menarik saya
dari tubuh wanita adalah payudara, terutama putingnya) Kemudian S
menggiring penis saya masuk ke dalam lubang vaginanya, saya mengeluarkan
desahan tersebut dan juga S secara bersamaan juga mengeluarkan terus
desahan-desahannya. Goyangan yang kami lakukan semakin bertambah cepat.
Sambil saya remas payudaranya, saya mencium mulutnya. Kami terus saling
berpagutan sambil menggoyangkan pinggul masing-masing. Setelah 10 menit,
saya merasa saya sudah mau sampai lagi. "S aku udah mau keluar lagi
nih..! Dikeluarin di dalam atau di luar..?" "Di dalam aja, tunggu
sebentar ya, aku juga mau keluar nih..! Ah.., sh..!" "S aku udah ndak
tahan nih..!" "Aku juga Mas, ah..!" Akhirnya pada saat bersamaan kami
mengeluarkan cairan kenikmatan kami bersama- sama di dalam lubang vagina
S. Setelah itu S mengeluarkan penis saya dari lubang vaginanya dan
membungkuk untuk menjilati penis saya dan membersihkannya sampai
sisa-sisa spema kami bersih. Itulah pengalaman saya dengan S. Sampai
saat ini kami masih kadang melakukan hubungan seks apabila ada
kesempatan, bahkan saya sudah meniduri pembantu yang lain juga yang
tubuhnya lebih behenol.
THREAD POPULER
- Pembesar Penis (15)
- Cerita Sex (6)
- Alat Terapi Pembesar Penis (1)
- CARA PEMESANAN PEMBESAR PENIS VIMAX ORIGINAL (1)
- CIRI CIRI PERBEDAAN VIMAX ASLI DAN PALSU (1)
- Cara Melacak Kiriman (1)
- PERCAYAKAN KAMI (1)
- Pembesar Payudara (1)
- Pertanyaan Seputar Pembesar Penis Vimax (1)
- Testimoni konsumen (1)
- obat kuat kejantanan (1)
Jumat, 09 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar